Senin, 05 Maret 2012 10:12 wib
(Foto: Arab News)
TRIPOLI - Pejabat Libya mengatakan, pihaknya menemukan sebuah kuburan massal berisikan 157 mayat yang terdiri dari pemberontak dan warga sipil. Penemuan ini pun diklaim sebagai kuburan massal terbesar sejak lengsernya rezim Muammar Khadafi.
"Ini adalah kuburan massal terbesar yang berhasil ditemukan sejauh ini. Mereka yang dikubur disini adalah warga sipil yang tewas dibunuh oleh pasukan Muammar Khadafi akibat melakukan protes," ujar Kepala Kantor Pemerintah untuk urusan orang hilang Omar al-Obeidi seperti dikutip Associated Press Senin, (5/3/2012).
Ditambahkan Omar al-Obeidi, penggalian kuburan itu sudah dimulai sejak Jumat (2/3/2012) lalu dan berakhir pada Minggu (4/3/2012) dimana 80 mayat yang ditemukan di Bin Jawwad sudah berhasil diidentifikasi.
"Sebagian dari mereka tewas akibat luka tembak dan serangan roket sejak Maret 2011. Mereka yang tewas merupakan korban sipil yang berasal dari Timur Libya," imbuhnya.
Omar al-Obeidi pun mengatakan mayat korban tewas itu akan dikuburkan kembali secara layak pada Senin ini dengan diawali oleh serangkaian prosesi.
Juru Bicara Kementerian yang membawahi komisi untuk orang luka dan hilang Osama Swail mengatakan, kuburan massal pertama kali ditemukan Desember lalu.
"Dan Hingga kini sekira 7000 orang masih dinyatakan hilang akibat perang saudara yang terjadi di Libya," imbuh Osama Swail.
Hampir lima bulan setelah perang saudara berakhir di Libya, pemerintah negara itu tengah berjuang untuk membangun kembali kekuatan nasional, menyatukan berbagai kelompok bersenjata dan berbagai suku-suku yang sangat beragam di Libya.
Pemerintah Libya juga tengah memperjuangkan sistem peradilan terhadap para pelaku kejahatan perang termasuk diantaranya salah seorang putra Khadafi, Saif al-Islam.
"Ini adalah kuburan massal terbesar yang berhasil ditemukan sejauh ini. Mereka yang dikubur disini adalah warga sipil yang tewas dibunuh oleh pasukan Muammar Khadafi akibat melakukan protes," ujar Kepala Kantor Pemerintah untuk urusan orang hilang Omar al-Obeidi seperti dikutip Associated Press Senin, (5/3/2012).
Ditambahkan Omar al-Obeidi, penggalian kuburan itu sudah dimulai sejak Jumat (2/3/2012) lalu dan berakhir pada Minggu (4/3/2012) dimana 80 mayat yang ditemukan di Bin Jawwad sudah berhasil diidentifikasi.
"Sebagian dari mereka tewas akibat luka tembak dan serangan roket sejak Maret 2011. Mereka yang tewas merupakan korban sipil yang berasal dari Timur Libya," imbuhnya.
Omar al-Obeidi pun mengatakan mayat korban tewas itu akan dikuburkan kembali secara layak pada Senin ini dengan diawali oleh serangkaian prosesi.
Juru Bicara Kementerian yang membawahi komisi untuk orang luka dan hilang Osama Swail mengatakan, kuburan massal pertama kali ditemukan Desember lalu.
"Dan Hingga kini sekira 7000 orang masih dinyatakan hilang akibat perang saudara yang terjadi di Libya," imbuh Osama Swail.
Hampir lima bulan setelah perang saudara berakhir di Libya, pemerintah negara itu tengah berjuang untuk membangun kembali kekuatan nasional, menyatukan berbagai kelompok bersenjata dan berbagai suku-suku yang sangat beragam di Libya.
Pemerintah Libya juga tengah memperjuangkan sistem peradilan terhadap para pelaku kejahatan perang termasuk diantaranya salah seorang putra Khadafi, Saif al-Islam.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar di sini. terima kasih